Kategori
Linkedin Marketing

5 Brand Teladan yang Sukses Membangun Strategi Marketing di LinkedIn

Berhasil meraup 450 juta pengguna, LinkedIn merupakan platform yang kuat untuk membangun strategi marketing.

Tak seperti platform lain, LinkedIn menyasar kalangan spesifik yaitu jaringan profesional. Pengguna yang mengunjungi situs LinkedIn, ingin memasarkan konten di antara para pemasar B2B.

Menurut survey oleh Marketing Land, hampir 94% pengguna ingin mendistribusikan konten di LinkedIn. Sedangkan, sebanyak 88% ingin menggunakan Youtube, dan sebanyak 87% memilih Twitter.

Ada banyak brand menggunakan pemasaran digital LinkedIn untuk keuntungan bisnis. Berikut adalah 5 brand yang paling sukses membangun strategi pemasaran di LinkedIn:

  1. World Economic Forum

Tak bisa disangkal, World Economic Forum memiliki strategi konten yang tepat. Organisasi ini fokus pada politik dan bisnis internasional. Kontennya bertujuan untuk menganalisa dan mempertajam skill untuk mengatasi masalah tersebut.

Topik konten mulai dari teknologi terbarukan, hingga pola makan sehat. Ada juga cerita singkat yang padat, tentang pergeseran benua Australia sepanjang 350 kata.

Atau info yang lebih dalam mengulas tentang kecerdasan buatan sepanjang 1.100 kata.

World Economic Forum juga merangkum judul utama konten mingguan agar para pengguna tidak perlu takut memantau platform media sosial setiap saat.

  1. Google

Apa yang disampaikan Google di laman LinkedIn umumnya tentang rekrutmen pegawai. Tetapi, ada juga beberapa konten berbagi berita dan tren terbaru Google.

Yang paling luar biasa adalah Google di LinkedIn berhasil menyampaikan pencapaian karyawannya tanpa terdengar muluk – muluk atau terlalu manis.

Profil Google di LinkedIn menampilkan keragaman karyawan dan anggota tim yang bersemangat dari berbagai latar belakang.

Di antara kontennya, Google sempat menampilkan bagaimana perusahaan mengatasi kesenjangan penghasilan gender yang sempat menjadi isu heboh beberapa tahun silam.

Selain itu, isu tentang cuti melahirkan, perekrutan pegawai wanita, dan memposisikan wanita sebagai juara di tempat kerja.

Pengguna LinkedIn yang ingin mengikuti akun Google, juga bisa menikmati konten industri tertentu.

Misalnya, seperti laman Think with Google. Laman ini fokus pada berita teknologi dan pemasaran. Ada kalanya, konten dibuat dalam bentuk infografis.

  1. Mashable

Tidak heran jika penyedia konten Mashable menjadi salah satu laman berita ternama di dunia. Tidak hanya menyajikan konten LinkedIn yang mencengangkan, tetapi Mashable juga menghindari jebakan clickbait.

Artikel model listikel seperti “Enam Trik Agar Anda Lebih Produktif” atau “7 Cara Membuat Email Anda Terlihat Atraktif” sangat menggoda bagi para profesional di dunia kerja.

Mashable memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami para pembacanya. Mereka juga jeli memantau perusahaan besar seperti Uber dan Apple dengan info terbaru.

Konten Mashable sebagai brand akan memberikan pembaca berita bisnis yang uptodate dan saran dari para pakar profesional.

  1. Coca-Cola

Brand minuman bersoda ini selalu terdepan soal strategi pemasaran. Tidak terkecuali pada LinkedIn.

Di laman LinkedIn-nya, tentu ada beberapa konten listikel seperti Mashable, misalnya “Bagaimana cara menghindari stres di tempat kerja”, dll.

Akan tetapi, perusahaan ini juga kerap membagikan berita tentang inovasi terbaru, finansial, organisasi, dan berita global.

Karena LinkedIn dikunjung masyarakat global, 75 % pengguna berasal dari luar Amerika Serikat. Sehingga Coca Cola mendorong agar konten perusahaan selalu bersifat universal untuk beragam audiens.

  1. The Nature Conservancy

Sebenarnya, The Nature Conservancy merupakan organisasi nonprofit yang sangat bergantung pada donasi masyarakat untuk mencapai misinya.

Akan tetapi, di laman LinkedIn, mereka membuat konten yang informatif dan menggugah kesadaran masyarakat tentang isu – isu lingkungan.

Dari sinilah, berbagai donasi dan sumber daya masuk karena masyarakat semakin paham tentang kelestarian lingkungan.

Sebagai upaya memperkaya konten, organisasi ini menampilkan foto – foto dramatis di setiap pos. The Nature Conservancy tidak berorientasi pada clickbait.

Tapi, mereka ingin agar pengguna semakin yakin dengan misi mereka. Untuk itulah, konten – kontennya selalu panjang, dilengkapi video, dan ulasan topik yang mendalam.